Translate

Senin, 16 Februari 2015

KELAINAN-KELAINAN PADA SISTEM GERAK


1.     FRAKTURA / PATAH TULANG
Fraktura yaitu kelainan pada tulang akibat kecelakaan, baik kendaraan bermotor atau jatuh. Dibedakan menjadi 2, yaitu fraktura tertutup ( patah tulang yang tidak sampai merobek kulit / otot ) dan fraktura terbuka ( patah tulang yang sampai merobek kulit / otot )

2.     OSTEOPOROSIS
Osteoporosis yaitu kelainan pada tulang yang disebabkan karena adanya pengeroposan tulang. Hal ini karena tubuh sudah tidak mampu lagi menyerap dan menggunakan kalsium secara normal.

3.     FISURA / RETAK TULANG
Fisura yaitu kelainan tulang yang menimbulkan keretakan pada tulang, akibat kecelakaan

4.     LORDOSIS
Lordosis yaitu kelainan tulang karena sikap duduk sehingga tulang belakang melengkung pada daerah lumbalis. Hal ini akan mengakibatkan posisi kepala tertarik ke belakang.

5.     SKOLIOSIS
Skoliosis yaitu kelainan tulang karena sikap duduk sehingga tulang belakang melengkung ke arah lateral. Hal ini akan menyebabkan badan akan bengkok membentuk huruf S.

6.     KIFOSIS
Kifosis yaitu kelainan tulang karena sikap duduk sehingga tulang belakang menjadi terlalu membengkok ke belakang.

7.     HIPERTROFI
Hipertrofi yaitu kelainan otot yang membesar dan menjadi lebih kuat karena sel otot diberikan kegiatan / aktivitas yang terus menerus secaraa berlebihan.

8.     ATROFI
Atrofi yaitu kelainan otot yang mengecil, lemah fungsi otot yang menurun. Hal ini disebabkan adanya penyakit poliomielitis yang dapat merusakkan sel saraf pada otot.

9.     STIFF / KAKU LEHER
Stiff yaitu kelainan otot karena adanya peradangan otot trapesius leher akibat gerakan yang menghentak secara tiba-tiba / salah gerak.

10.TETANUS
Tetanus yaitu kelainan otot yang disebabkan adanya infeksi bakteri Clostridium tetani. Sehingga menyebabkan otot menjadi kejang-kejang..

SISTEM PERTANDINGAN BOLA VOLI


  • Sistem pertandingan menggunakan sistem setengah kompetisi yang terdiri dari 8 tim dan akan disitribusikan ke dalam 2 (dua) group, masing-masing group terdiri dari 4 (empat) tim.
  • Setiap tim terdiri dari 10 pemain meliputi 6 pemain inti yang bermain di lapangan dan 4 pemain cadangan.
  • Pergantian pemain inti dan cadangan pada saat pertandingan berlangsung tidak dibatasi.
  • Pertandingan tidak akan ditunda apabila salah satu atau lebih dari satu anggota tim sedang bermain untuk cabang olahraga yang lain.
  • Jumlah pemain minimum yang boleh bermain di lapangan adalah 4 orang.
  • Apabila di lapangan terdapat kurang dari 4 orang, maka tim yang bersangkutan akan dianggap kalah.
  • Setiap pertandingan berlangsung 3 babak (best of three), kecuali pada 2 babak sudah di pastikan pemenangnya maka babak ke tiga tidak perlu dilaksanakan.
  • Sistem hitungan yang digunakan adalah 25 rally point. Bila poin peserta seri (24-24) maka pertandingan akan ditambah 2 poin. Peserta yg pertama kali unggul dengan selisih 2 poin akan memenangi pertandingan.
  • Kemenangan dalam pertandingan penyisihan mendapat nilai 1. Apabila ada dua tim atau lebih mendapat nilai sama, maka penentuan juara group dan runner-up akan dilihat dari kualitas angka pada tiap-tiap set yang dimainkan.
  • Kesalahan meliputi:
    • Pemain menyentuh net atau melewati garis batas tengah lapangan lawan.
    • Tidak boleh melempar ataupun menangkap bola. Bola voli harus di pantulkan tanpa mengenai dasar lapangan.
    • Bola yang dipantulkan keluar dari lapangan belum dihitung sebagai out sebelum menyentuh permukaan lapangan.
    • Pada saat servis bola yang melewati lapangan dihitung sebagai poin bagi lawan, begitu juga sebaliknya penerima servis lawan yang membuat bola keluar dihitung sebagai poin bagi lawan.
    • Seluruh pemain harus berada di dalam lapangan pada saat serve dilakukan.
    • Pemain melakukan spike di atas lapangan lawan.
    • Seluruh bagian tubuh legal untuk memantulkan bola kecuali dengan cara menendang.
    • Para pemain dan lawan mengenai net 2 kali pada saat memainkan bola dihitung sebagai double faults.
  • Setiap team diwajibkan bertukar sisi lapangan pada saat setiap babak berakhir. Dan apabila dilakukan babak penetuan (set ke 3) maka tim yang memiliki nilai terendah boleh meminta bertukar lapangan sesaat setelah tim lawan mencapai angka 13.
  • Time out dilakukan hanya 1 kali dalam setiap babak dan berlangsung hanya 1 menit.
  • Diluar dari aturan yang tertera disini, peraturan permainan mengikuti peraturan internasional.

SEJARAH VOLI


          Pada awal penemuannya, olahraga permainan bola voli ini diberi nama Mintonette. Olahraga Mintonette ini pertama kali ditemukan oleh seorang Instruktur pendidikan jasmani (Director of Phsycal Education) yang bernama William G. Morgan di YMCA pada tanggal 9 Februari 1895, di Holyoke, Massachusetts (Amerika Serikat). William G. Morgan dilahirkan di Lockport, New York pada tahun 1870, dan meninggal pada tahun 1942. YMCA (Young Men’s Christian Association) merupakan sebuah organisasi yang didedikasikan untuk mengajarkan ajaran-ajaran pokok umat Kristen kepada para pemuda, seperti yang telah diajarkan oleh Yesus. Organisasi ini didirikan pada tanggal 6 Juni 1884 di London, Inggris oleh George William. Setelah bertemu dengan James Naismith (seorang pencipta olahraga bola basket yang lahir pada tanggal 6 November 1861, dan meninggal pada tanggal 28 November 1939), Morgan menciptakan sebuah olahraga baru yang bernama Mintonette. Sama halnya dengan James Naismith, William G. Morgan juga mendedikasikan hidupnya sebagai seorang instruktur pendidikan jasmani. William G. Morgan yang juga merupakan lulusan Springfield College of YMCA, menciptakan permainan Mintonette ini empat tahun setelah diciptakannya olahraga permainan basketball oleh James Naismith. Olahraga permainan Mintonette sebenarnya merupakan sebuah permainan yang diciptakan dengan mengkombinasikan beberapa jenis permainan. Tepatnya, permainan Mintonette diciptakan dengan mengadopsi empat macam karakter olahraga permainan menjadi satu, yaitu bola basket, baseball, tenis, dan yang terakhir adalah bola tangan (handball). Pada awalnya, permainan ini diciptakan khusus bagi anggota YMCA yang sudah tidak berusia muda lagi, sehingga permainan ini-pun dibuat tidak seaktif permainan bola basket.
          Perubahan nama Mintonette menjadi volleyball (bola voli) terjadi pada tahun 1896, pada demonstrasi pertandingan pertamanya di International YMCA Training School. Pada awal tahun 1896 tersebut, Dr. Luther Halsey Gulick (Director of the Professional Physical Education Training School sekaligus sebagai Executive Director of Department of Physical Education of the International Committee of YMCA) mengundang dan meminta Morgan untuk mendemonstrasikan permainan baru yang telah ia ciptakan di stadion kampus yang baru. Pada sebuah konferensi yang bertempat di kampus YMCA, Springfield tersebut juga dihadiri oleh seluruh instruktur pendidikan jasmani. Dalam kesempatan tersebut, Morgan membawa dua tim yang pada masing-masing tim beranggotakan lima orang. Dalam kesempatan itu, Morgan juga menjelaskan bahwa permainan tersebut adalah permainan yang dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan dengan sangat leluasa. Dan menurut penjelasannya pada saat itu, permainan ini dapat juga dimainkan oleh banyak pemain. Tidak ada batasan jumlah pemain yang menjadi standar dalam permainan tersebut. Sedangkan sasaran dari permainan ini adalah mempertahankan bola agar tetap bergerak melewati net yang tinggi, dari satu wilayah ke wilayah lain (wilayah lawan).

INFO!!!

Hai, para wanita, air dalam botol plastik di mobil Anda, sangatlah berbahaya!!!! Dengan cara inilah Sheryl Crow mengalami kanker payudara. Dia tampil di acara Ellen show dan mengatakan hal yg sama persis. Hal ini telah diidentifikasikan sebagai penyebab paling utama pada kanker payudara, terutama di Australia. Seorang teman yg ibunya didiagnosa mengidap kanker payudara baru2 ini. Dokter berkata: "Wanita tidak boleh meminum minuman yg sudah lama berada di dalam mobil. "Dokter berkata bahwa hawa panas yg memanaskan bahan plastik dalam botol memiliki bahan kimia tertentu yg dapat menyebabkan kanker payudara.Jadi tolong berhati-hatilah dan jangan minum air dalam botol plastik TIPE APAPUN yg sudah ditinggalkan di dalam mobil, dan kirimkan ke teman2 wanita Anda. Informasi seperti ini sangatlah kita perlukan dan kita harus berhati-hati, dan mungkin akan menyelamatkan hidup kita. Hawa panas dapat menyebabkan toksin/racun dari plastik menjadi bocor dan bercampur dengan air dan mereka telah menemukan racun ini pada jaringan payudara.Sebisa mungkin gunakan gelas stainless steel atau botol kaca.Tidak hanya di mobil. Di rumah, jgn biasakan air panas di wadah plastik. Biarlah semua orang yg mempunyai istri atau teman wanita atau anak perempuan mengetahui ini semua. Diterjemahkan dari English version: WARN YOUR WIVES/GIRLFRIENDS AND DAUGHTERS(source: [hypno-birthing] Important message re: bottled water)Semoga bermanfaat utk semua rekan wanita...

Senin, 09 Februari 2015

EKOLOGI

Ekologi adalah hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekologi memiliki ruang lingkup berupa :
1. POPULASI
     Populasi adalah kumpulan individu satu spesies yang berada pada suatu habitat yang sama. Contoh populasi adalah misalnya 10 ekor sapi pada suatu padang penggembalaan..



2. KOMUNITAS
     Komunitas merupakan kumpulan berbagai macam populasi yang saling berinteraksi. Misalnya 10 ekor sapi, 100 tanaman rumput alang-alang, dan 5 ekor singa. Pada komunitas masing-masing populasi memiliki peranan yang berbeda-beda. Alang-alang berperan sebagai produsen, sapi dan singa berperan sebagai konsumen. selain itu masih terdapat dekomposer (pengurai) seperti populasi bakteri dan jamur.

3. EKOSISTEM
     Ekosistem merupakan interaksi antara komunitas dengan faktor abiotik (tak hidup). Faktor tersebut antara lain : tanah, air, udara.

ZAT ADITIF MAKANAN

Zat aditif makanan adalah semua bahan, selain bahan pangan itu sendiri, yang sengaja ditambahkan ke dalam makanan itu baik pada waktu pengolahan, pengepakan, penyimpanan, atau pengangkutan makanan untuk menimbulkan aspek tertentu pada makanan tersebut.

:: PENGGOLONGAN ZAT ADITIF
1. Pewarna
1.1 Pewarna alami :
      1. Antosianin
      2. Anato
      3. Kapxantin
      4. Klorofil
      5. Kurmunin
      6. Karamel
      7. Betakaroten
1.2 Pewarna buatan :
     1. Tartrazin
     2. Indigokarmin
     3. Ponceau 4R
     4. Eritrosin
     5. Coklat HT
     6. Karmoisin
     7. Briliant biru
     8. Sunset yellow
     9. Allura Red
     10. Kuning FCF

2. Pemanis
2.1 Pemanis alami :
        1. Gula tebu ( sukrosa )
        2. Gula merah
        3. Madu
2.2 Pemanis buatan :
        1. Sakarin
        2. Siklamat
        3. Sukralosa
        4. Aspartam
        5. Asesulfam K
        6. Sorbitol

3. Pengawet
3.1 Pengawet alami :
          1. Garam
          2. Gula
          3. Cuka
3.2 Pengawet buatan :
          1. Asam benzoat dan natrium benzoat
          2. Asam propionat, kalium propionat, dan natrium propionat
          3. Natrium nitrit
          4. Asam sorbat, kalium sorbat, kalsium sorbat
          5. Natrium nitrat

PIDATO


Pidato adalah pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak yang disiapkan untuk diucapkan di depan umum. Berpidato disebut juga komunikasi lisan pasif.
Tujuan berpidato :
·         Informatif = memberikan informasi kepada pendengarnya, seperti pengarahan, laporan, dan peresmian
·         Persuasif = memengaruhi pendengarnya, seperti perencanaan sesuatu, sambutan, dan sebagainya
·         Rekreatif = menghibur pendengar, seperti sambutan ulangtahun dan perayaan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun naskah pidato :
1.         Pada kesempatan apa
2.       Gagasan apa yang akan disampaikan
3.       Bagaimana keadaan pendengar
4.       Bahasa yang kita pakai untuk pendengar tertentu
5.       Menyusun naskah pidato
Metode berpidato :
a.       Membaca teks/naskah pidato
b.       Menghafal tek/naskah pidato
c.        Impromtu/spontanitas/serta-merta
d.       Ekstemporan, yaitu menggunakan catatan kecil
Langkah – langkah menyusun naskah pidato :
i.                     Menentukan topik pidato
ii.                    Menentukan tujuan
iii.                  Mencari/mengumpulkan bahan
iv.                 Menyusun kerangka pidato
Struktur berpidato :
1.         Sapaan
2.       Salam
3.       Pendahuluan
4.       Isi
5.       Penutup
6.       Ucapan terimakasih dan permintaan maaf
7.       Salam 

Minggu, 08 Februari 2015

Pemaparan Makna Simbolik Motif Batik Tradisional


Setiap  motif batik mempunyai makna filosofis. Makna-makna tersebut menunjukkan kedalaman pemahaman terhadap nilai-nilai lokal. Dan, sampai sekarang nilai-nilai tersebut masih bertahan.
    Berikut ini akan dipaparkan beberapa makna  filosofis motif batik :

1.      Motif Sawat
Sawat berarti melempar. Dahulu kala, orang jawa percaya dengan para dewa sebagai kekuatan yang mengendalikan alam semesta.  Salah satu dewa tersebut adalah Bathara Indra. Dewa ini mempunyai senjata yang disebut wajra atau bajra, yang berarti pula thathit (kilat). Senjata pusaka tersebut digunakan dengan cara melemparkan (Jawa : nyawatake).
      Bentuk senjata Bathara Indra tersebut menyerupai seekor ular yang bertaring tajam serta bersayap (Jawa : mawa lar). Senjata ini bila dilemparkan akan menyambar-nyambar di udara dan mengeluarkan suara yang amat keras dan menakutkan. Walaupun menakutkan , wajra juga mendatangkan kegembiraan sebab ia dianggap sebagai pembawa hujan. Senjata pusaka Bathara Indra ini diwujudkan kedalam motif batik berupa sebelah sayap dengan harapan agar si pemakai akan selalu mendapatkan perlindungan dalam kehidupannya.

2.      Motif Gurda
Gurda berasal dari kata garuda. Seperti diketahui, garuda merupakan burung besar. Dalam pandangan masyarakat jawa, burung garuda mempunyai kedudukan yang sangat penting.
Bentuk motif gurda ini terdiri dari dua buah sayap (lar) dan di tengah-tengahnya terdapat badan dan ekor. Motif gurda ini juga tidak lepas dari kepercayaan masa lalu. Garuda merupakan tunggangan Bathara Wisnu. Dewa ini dikenal sebagai Dewa Matahari.
 Karena garuda menjadi tunggangan Batara Wisnu, maka Garuda juga dijadikan sebagai lambang matahari. Oleh masyarakat Jawa, garuda selain sebagai simbol kehidupan juga sebagai  simbol kejantanan.

3.Motif Meru
Kata Meru berasal dari gunung Mahameru.  Gunung ini dianggap sebagai tempat tinggal atau singgasana bagi Tri Murti, yaitu Sang Hyang Wisnu,  Sang Hyang Brahma dan Sang Hyang sumber dari segala kehidupan,  sumber kemakmuran, dan segala kebahagiaan hidup di dunia, oleh karena itu,  Meru digunakan sebagai motif kain batik agar si pemakai selalu mendapatkan kemakmuran dan kebahagiaan.

4.Motif Semen
Kata semen berarti seni atau tunas motif ini masih berhubungan dengan motif meru. Konon di puncak gunung Mahameru terdapat tunas-tunas atau tumbuhan-tumbuhan yang selalu bersemi.
Di antara pepohonan tersebut terdapat pohon-pohon yang dianggap keramat,
-          Pohon sandilata (pohon hidup).  
-          Pohon yang dapat menghidupkan orang yang sudah mati.
-          Pohon soma yang dapat memberikan kesaktian.
-          Pohon jambuwriksa, yang mempunyai ketinggian yang menjulang sampai ke angkasa dengan cabang-cabang yang sangat banyak.
-          Pohon acwata yang akarnya menjulur sampai ke bawah di anggap sebagai lambang milik Sang Hyang Wisnu melambangkan sinar matahari.
-          Pohon yang kekal abadi, pohon plasa dianggap milik Sang Hyang Brahma, pohon yagroda milik Sang Hyang Syiwa .
     Pohon-pohon tersebut dianggap sebagai simbol kehidupan manusia di dunia. Oleh karena itu ketika dijadikan motif batik diharapkan agar si pemakai selalu dapat berhubungan dengan Sang Maha Pencipta.

5. Motif  Bango-Tulak
Motif bangau- tulak terdiri dari dua warna hitan dan putih. Dalam sejarah batik, motif ini dianggap sebagai motif tertua. Nama bangau-tulak  berasal dari nama burung, yaitu burung tulak.
Burung ini berwarna hitam dan putih.
Burung ini dianggap sebagai lambang umur panjang. Warna hitam diartikan sebagai lambang kekal (jawa:langgeng) sedang warna putih sebagai lambang hidup (sinar kehidupan), dengan kehidupan hitam-putih melambangkan hidup kekal.
Motif bango - tulak sampai sekarang masih sering dipergunakan baik sebagai pakaian sehari-hari dan upacara-upacara adat. Dalam upacara seperti perkawinan, mendirikan rumah, terutama apabila rumah tersebut mempergunakan tiang-tiang kayu, maka kain ini dipergunakan sebagai penutup ujung tiang atas sebagai penyangga blandar.

6. Motif Sindur
Sindur merupakan motif batik dengan dominasi warna merah dan putih. Warna merah terdapat pada tengah, dan putih pada bagian pinggir, membentuk gelombang.  Kedua warena tersebut melambangkan asal mula kehidupan.  Warna putih mengandung arti hidup (bapa) sedang merah melambangkan arti suci (biyung).
 Oleh karena itu, batik motif ini sering dipakai dalam upacara pernikahan. Dalam upacara pernikahan, pemakaian sindur dimaksudkan mempertemukan laki-laki dan perempuan sebagai cikal bakal dari kelahiran hidup di dunia.

7. Motif Gadhung Mlathi
Kata gadhung mempunyai arti hijau  (warna hijau) . Warna tersebut melambangkan kemakmuran.  Mlathi adalah bunga melati yang berwarna putih dan berbau harum. Harum dari melati mengandung kesusilaan atau rasa susila.
Motif gadhung mlathi merupakan kombinasi dari warna hijau dan putih. Warna putih terlatak ditengah dan hijau dibagian pinggir. Motif ini sering pula dipergunakan oleh pengantin pria maupun pengantin wanita. Namun sekarang motif ini jarang dipergunakan lagi pada kain (jarik), melainkan hanya kemben bagi perempuan dan ikat kepala bagi pria.

BATIK




BATIK merupakan kesenian warisan nenek moyang kita. Seni batik mempunyai nilai seni yang tinggi, perpaduan seni dan teknologi. Batik menarik perhatian bukan semata-mata hasilnya, tetapi juga proses pembuatanya. Inilah yang kemudian membuat batik diakui oleh dunia. Menurut Kuswadji, batik berasal dari bahasa jawa,”MBATIK”, kata mbat dalam bahasa yang juga disebut ngembat . Arti kata tersebut melontarkan atau melemparkan. Sedangkan kata tik bisa diartikan titik. Jadi,yang dimaksud
batik atau mbatik adalah melemparkan titik berkali-kali pada kain. Sedangkan menurut Soedjoko, batik berasal dari bahasa Sunda. Dalam bahasa Sunda, batik berarti oses menyunging pada kain dalam proses pencelupan. Istilah batik dalam bahasa Sunda bisa ditemukan dalam babad sengkala (1633) dan pandji djaja lengkara(1770).
Batik mulai berkembang pada zaman kerajaan majapahit dan penyebaran islam di jawa. Pada mulanya, batik hanya di buat terbatas oleh kalangan kraton. Hasilnya kemudian dipakai oleh raja dan keluarga serta para pengikutnya. Batik  dibawa keluar keraton oleh para pengikut raja dari sinilah kesenian batik kemudian berkembang di masyarakat.
Berikut ini periode perkembangan batik:
Zaman Kerajaan Majapahit
Kerajaan majapahit merupakan salah satu kerajaan maritime di Indonesia. Selain mengembangkan perdagangan, majapahit juga mengembangkan batik. Pusat-pusat pembuatan batik pada waktu itu berada di daerah Mojokerto dan Tulungagung. Mojokerto di kenal sebagai pusat kerajaan Majapahit. Di tempat ini masyarakat mengembangkan batik. Pada saat kerajaan Majapahit mulai memperluas kekuasannya, batik pun ikut menyebar. Tulungagung merupakan salah satu daerah yang di tundukkan oleh Majapahit.
Pada waktu itu daerah Tulungagung masih berupa rawa-rawa dengan nama daerah bono rowo. Penguasa Tulungagung, Adipati Kalang, dan tidak mau tunduk kepada kerajaan majapahit. Maka di seranglah Tulungagung.
 Ketika Tulungagung berhasil di tundukkan, banyak pasukan Majapahit yang tinggal di daerah tersebut. Merekalah yang kemudian mengembangkan batik di Tulungagung. Ciri khas dari batik Kalangbret (Tulungagung) hampir sama dengan batik-batik keluaran Yogyakarta. Warna dasarnya putih dan warna coraknya coklat muda dan biru tua.
Zaman perkembangan islam
Pada saat islam mulai berkembang, batik juga ikut berkembang, salah satunya di Ponorogo, Jawa Timur. Di daerah ini, pada masa era islam mulai berkembang, terdapat pesantren di daerah Tegalsari. Pesantren ini di asuh Kyai Hasan Basri atau yang di kenal dengan sebutan Kyai Agung Tegalsari.
Kyai Hasan Basri ini diambil menjadi menantu oleh raja Kraton Solo. Istri Kyai Hasan Basri inilah yang memperkenalkan batik di Ponorogo. Peristiwa inilah yang membawa seni batik keluar dari keraton menuju ke Ponorogo.
 Pemuda-pemudi yang dididik di Tegalsari ini kalau sudah keluar, mereka akan menyumbangkan dharma bakti di Ponorogo dalam bidang-bidang kepamongan dan agama.
Daerah perbatikan ulama yang bias kita lihat sekarang ialah daerah Kauman, yaitu Kepatihan Wetan sekarang. Dari sini meluas ke desa-desa Ronowijoyo, Mangunsuman, Kertosari, Setono, Cokromenggalan, Kadipaten, Nologaten, Bangunsari, Cekok, Banyudono dan Ngunut.
Waktu itu obat-obat yang dipakai dalam pembatikan ialah buatan dalam negeri sendiri, yaitu dari kayu-kayuan antara lain: pohon tom, mengkudu, kayu tinggi. Sedangkan bahan kain putihnya juga memakai buatan sendiri dari tenunan gendong.
Batik Solo dan Yogyakarta
Batik di daerah Yogyakarta dan Solo di kenal semenjak kerajaan Mataram, pada masa Panembahan Senopati. Batik berkembang didaerah Plered. Sama seperti zaman Majapahit, awalnya batik terbatas dalam lingkungan keluarga keraton. Para ratu yang mengajarkan proses pembuatan batik. Lama kelamaan, batik keluar kraton. Pada upacara resmi kerajaan keluarga keraton baik pria maupun wanita memakai pakaian dengan kombinasi batik dan lurik.  Kemudian batik mulai berkembang ketika rakyat tertarik pada pakaian-pakaian yang dipakai oleh keluarga keraton.
Batik terus meluas dan berkembang beriring dengan berbagai peristiwa yang terjadi di kerajaan Mataram. Ketika terjadi peperangan, maka banyak keluarga-keluarga raja yang mengungsi dan menetap di daerah-daerah baru antara lain ke Banyumas, Pekalongan, dan ke daerah timur, Ponorogo, Tulungagung.
Pada saat terjadi perang Diponegoro melawan belanda,mendesak pangeran dan keluarganya serta para pengikutnya harus meninggalkan daerah kerajaan.  Mereka kemudian tersebar kearah timur dan barat.
Kemudian di daerah-daerah baru itu para keluarga dan pengikut pangeran Diponegoro mengembangkan batik.
Batik solo dan Jogja kemudian menyempurnakan corak batik yang telah ada di Mojokerto serta Tulungagung. Selain itu juga menyebar ke gresik, Surabaya dan Madura. Sedang kearah barat batik berkembang di Banyumas, Pekalongan, Tegal, Cirebon.
Perkembangan batik di wilayah lain.
Batik di Banyumas berpusat di daerah Sukaraja. Ketrampilan membatik di daerah ini dibawa oleh pengikut - pengikut pangeran Diponegoro setelah selesainya peperangan tahun 18.30. Sebagai bahan untuk membatik adalah mori yang di tenun sendiri, dan obat pewarna dipakai antara lain pohon Tom, pohon pace, dan mengkudu yang memberi warna merah kesemuan kuning.
Batik sampai ke Pekalongan juga di bawa pasukan pangeran Diponegoro. Para pengikut pangeran Diponegoro yang menetap di daerah ini kemudian mengembangkan usaha batik. Pada masa itu batik tumbuh pesat di Buawaran, Pekajangan dan Wonopringgo. Sementara itu,di Tegal, batik mulai dikenal pada akhir abad ke 19.  Bahan pewarnanya di ambil dari tumbuh-tumbuhan; pace atau mengkudu, nila, soga kayu.  Kain yang dipakai adalah kain tenunan sendiri. Warna batik Tegal pertama kali ialah sogan dan babaran abu-abu setelah dikenal nila pabrik,dan kemudian meningkat menjadi warna merah biru.
Hampir sama dengan daerah-daerah lain, perkembangan batik di Kebumen  mulai dikenal sekitar awal abad ke 19. Batik di perkenalkan oleh pendatang-pendatang dari Yogya. Salah satu yang mengembangkan batik adalah Penghulu Nusjaf. Proses batik pertama di Kebumen dinamakan teng-abang atau  blambangan.  Motif- motif Kebumen ialah :  Pohon-pohon, burung-burungan. Bahan – bahan lainnya yang di pergunakan ialah pohon pace / mengkudu dan nila tom.
             Sementara itu, di luar Jawa Tengah, batik juga dikenal di Jawa Barat.
Salah satu daerah pengembangan batik adalah Tasikmalaya. Tempat-tempat pembantikan antara lain Wurug, Sukapura, Mangunraja, Manonjaya.
Batik mulai menyebar ke Jawa Barat terjadi ketika masyarakat dari Tegal, Pekalongan, Banyumas dan Kudus yang merantau ke daerah barat.  Mereka ini kemudian menetap di Ciamis dan Tasikmalaya.
Sedang di daerah Cirebon batik mulai berkembang dari keraton.
Ciri khas batik Cirebonan:
- sebagian besar bermotifkan gambar yang merupakan lambang hutan dan margasatwa.
- motif laut di pengaruhi oleh alam pemikiran Cina, dimana kesultanan Cirebon dahulu pernah menyunting putri Cina.
- bergambar garuda karena di pengaruhi oleh motif batik Yogya dan Solo.