Translate

Jumat, 12 Desember 2014

CONTOH NASKAH DRAMA


Suatu hari amalia mendengarkan keluh kesah Bapak dan ibunya yang sedang berdiskusi tentang tanaman yang cocok ditanam dimusim kemarau. Lia yang mendengar diskusi tersebut memberikan saran untuk mengembangkan budidaya melon. Kebutuhan salah satu seorang guru Lia ada yang menjadi petani melon yang sukses
(diberanda rumah duduk bapak dan ibu di sebuah kursi bambu)
                         Bapak        : (termenung) “Bu bagaimana menurutmu jika sawah kita itu ditanami tanaman lain.
                         Ibu             : “Maksud bapak?” (bingung)
                         Bapak        : “Ya kita ubah dari tanaman padi menjadi tanaman yang lebih menghasilkan Bu ! Jika dimusim kemarau berkepanjangan seperti ini, Bapak tidak mampu melanjutkan menanam padi lagi ?”
                              Ibu             : (Bingung) “Lha kita mau menanam apa pak ? selain itu benihnya kita peroleh dari mana ?”
                         Bapak        : (Menghela nafas) “itulah bu yang Bapak bingungkan” (Amalia muncul dan duduk disamping bapak)
                         Amalia        : “Ada masalah apa, pak ?”
                         Ibu             : “Ini lho lia bapakmu ingin mengganti tanaman padi dengan tanaman lainnya. Tapi bapak mu ini belum tahun mau menanam apa”
                         Amalia        : “Bagaimana kalau bapak menanam melon saja ?”
                         Bapak        : “Bagus sekali usulanmu Lia ! Tapi ... benihnya dari mana?”
                         Amalia        : (tersenyum) “Bapak tidak usah bingung. Disekolah lia ada seorang guru yang juga petani melon sukses. Bapak kenal dengan Pak Ali,
                         Bapak        : “Tentu kenal dong lia, beliau yang punya sawah di desa sebelah, bukan ?”
                         Amalia        : “Ya, bapak benar. Beliau juga sering mengakan penyuluhan tentang budidaya melon lho. Pak ! bagaimana kalau beliau kita undang ke desa kita ?”
                         Ibu             : (Antusias) “O... boleh.... boleh sekali lia ! kapan dan dimana ?
                         Amalia        : “Ibu atur saja waktu dan tempatnya. Jangan lupa mengajar warga desa kita agar pengetahuan mereka tentang budidaya melon ini menajdi lebih jelas.”
                         Ibu             : “Beres....”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar