Translate

Jumat, 12 Desember 2014

UNSUR UNSUR DALAM DRAMA


Penulisan naskah drama (teater) merupakan suatu proses yang utuh yang mempunyai keseluruhan. Ada unsure-unsur fundamental dalam naskah drama antara lain ; 1.) Penciptaan latar (creating setting), 2.) Penciptaan tokoh yang hidup (freshing out characters), 3.) Penciptaan konflik-konflik (working with conflicts) ; menulis adegan; dan secara keseluruhan disusun kedalam sebuah scenario. Jadi menulis naskah drama adalah menulis tiap adegan secara rinci, misalnya bagaimana suatu dialog antar pelaku harus ditulis, bagaimana keadaan pelaku, marah, sedih, gembira, atau biasa saja, settingnya ada dimana didalam atau diluar panggung, bagaimana pencahayaan (lighting) dsb.
Adapun drama dibangun dari dua unsure juga, yaitu unsure intinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsic adalah unsure yang membangun karya sastra dari dalam. Sedangkan unsure ekstrinsik adalah unsure yang dibangun dari luar. Unsur intrinsic dalam drama meliputi penokohan, alur, latar/setting, tema, amanat dan cakapan/dialog. Sedangkan unsure ekstrinsik meliputi latar belakan penciptaan, sejarah atau latar belakang pengarang, pandanagan hidup, agama, pendidikan  dan lain-lain.
Nilai budaya dalam setiap karya sastra khususnya drama, selain digambarkan tokoh cerita dengan perwatakannya juga digambarkan tempat peristiwa pada masa atau zaman tertentu. Budaya masyarakat masyarakat pada zaman karya itu diciptakan akan memberikan nilai berharga pada setiap pembaca.
Unsure intriksik dalam drama meliputi :
       1.      Tema
Tema merupakan unsure penting drama yang berupa ide, gagasan, persoalan tertentu, yang dijadikan dasar cerita dan ditentukan oleh pengarang sebelum memulai mengarang. Tema harus memiliki alas an yang kuat sebagai pijakan. Alasan-alasan yang dapat digunakan sebagai dasar menentukan tema, anatara lain :
       1.      Persoalan yang penting menonjolkan dalam drama
       2.      Secara kuantitatif menimbulkan konflik yang melahirkan cerita
       3.      Menghitung waktu penceritaan, yaitu waktu yang diperlukan untuk menceritakan peristiwa atau tokoh-tokoh didalam drama
       2.      Penokohan
         Penokohan adalah penciptaan citra tokoh dalam drama. ini berkaitan dengan perwatakan atau karakteristik, yaitu cara sutradara mendiskripsikan tokoh-tokohnya. Seorang tokoh dapat dideskripsikan berwatak baik, jahat, pemberani, pemarah, penakut, dan lain-lain. Karakter seorang tokoh dalam drama dapat diamati melaui dialog, gerakan, kostum, pikiran (monolog) dan cara dia menghadapi masalah.
       3.      Alur
         Alur disebut juga plot atau jalan cerita adalah rangkaian peristiwa atau urutan bagian-bagian dalam keseluruhan cerita. peristiwa dalam sebuah drama adalah kejadian yang berlangsung dalam satu adegan. Suatu peristiwa dapat dialami melaui kehadiran tokoh, dialog, dan gerak tokoh, perpindahan latar atau pergantian kostim tokoh, perpindahan suatu peristiwa lain membentuk urutan peristiwa atau yang disebut juga alur.
         Rangkain alur dapat disusun dengan pola eksposisi, intrik, komplikasi, klimaks, antiklimaks, dan resolusi. Pola bagian eksposisi, sutradara memperkenalkan masalah karakter tokoh, dan latar peristiwa memalui dialog/prolog tokoh yang baru muncul. Selanjutnya, sutradara berusaha memunculkan masalah kecil (intrik) sebagai penyebab munculnya konflik. Makin lama, persoalan tadi makin kompleks dan rumit (komplikasi) sehingga menebabkan munculnya konflik serius.
         Konflik serius tadi menjadi sebuah klimaks cerita. tahap ini merupakan puncak konflik, pusatnya segala persoalan dan ketegangan. Dari sinilah ditetukan, apabila persoalan tadi dapat diselesaikan atausebaliknya? Jika dapat diselesaikan, cerita akan menurun atau antiklimaks.
       Bagian antiklimaks ini merupakan penurunan cerita yang ditandai sudah berkurang intensitas konflik. Setelah itu, cerita diakhiri dengan resolusi atau penyelesaian masalah.
       4.      Latar / setting
          Latar / setting adalah segala keterangan yang berhubungan dengan waktu, tempat, dan suasana yang tergambar ketika peristiwa berlangsung.
       5.      Amanat
         Amanat adalah pesan yang disampaikan  pengarang melalui ceritanya. seorang pengarang pada dasarnya tidak sekedar ingin mengungkapkan gagasah. Pesan nnya, tetapi mempunyai maksud tertentu atau pesan yang diinginkan disampaikan kepada pembaca dengan kemasan yang lebih indah. Pesan itulah yang disebut amanat. Jika, persoalan pokok atau tema yang di kemukakan tidaklah diceritakan begitu saja menurut aa adanya, tetapi diolah dengan gaya imajinasi pengarang, diberi penafsiaran menurut pandangan hidup sehingga mengandung unsure seni yang cukup tinggi.
       6.      Dialog / percakapan
          Dialog / percakapan adalah percakapan antar dua oaring atau lebih. Melaui dialog yang dilakukan para tokoh cerita dapatdiketahui sika dan reaksi pelaku terhadap masalh yang terjadi dilingkungannya serta pandangannya trhadap suatu masalah yang muncul leawat kegiatan berdialog ini, perwatakan para tokoh dapat diketahui.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar