Hallo
readers. Gimana kabarnya? Tentu sehat kan? Hehehe. Aku disini akan menjelaskan
tentang si mungil yang pedas. Hmm, kira-kira apaan coba? yuk cekidot ...
Kira-kira kalian tau apa enggak
tuh yang aku maksud Si Mungil yang Pedas hayooo. jawabannya adalah CABAI. Pasti
kalian gak asing sama cabai, yang selalu menjadi paduan makanan. Kata orang sih
kalo gaada tambahan cabai seperti sayur tanpa garam *cieeeh. Nah, sebelum kita
ulas lebih banyak, sebenarnya cabai itu termasuk dalam golongan sayur apa buah
sih? Yuk kita bahas …Secara botani, cabai termasuk dalam golongan buah. cabai pun punya nama-nama unik di berbagai daerah. Misalnya saja kalau di Jawa disebut Lombok, di Bali disebut Tabia, dan di Aceh disebut dengan campli. Buahnya biasa dijadikan bumbu masakan dan penguat rasa. Ternyata cabai banyak sekali mengandung vitamin lho. Ada vitamin A, B, dan C. Widdiiih, udah mungil, pedas lagi, manfaatnya banyak pisan atuh ey *lebay*. Di Indonesia, terdapat banyak jenis cabai, seperti cabai rawit, cabai merah, cabai keriting, dan masih banyak lagi.
Cabai tak hanya digunakan untuk campuran makanan saja, tapi sering juga digunakan sebagai obat tradisional / hanya sebagai hiasan. Kalau dalam pengobatan tradisional sendiri, cabai sering diolah menjadi obat untuk mengatasi rasa gatal dan nyeri.
Tingkat kepedasan dari cabai itu sebenarnya dipengaruhi oleh tingkat kematangan dan kondisi penanamannya. berarti yang merah itu pedes bingit yaa. Cabai memiliki rasa pedas karena mengandung senyawa kapsaisin. Nah, burung tidak bisa merasakan rasa pedas sehingga tidak menjadi masalah apabila makanannya ditambahkan cabai dalam jumlah yang besar *iseng kelas kakap*.
Hmm, kayaknya sekian dulu deh ulasan tentang si mungil cabai ya, Readers. terus update tentang kesehatan. “MENCEGAH LEBIH BAIK DARIPADA MENGOBATI”. Thank you and Good bye. Follow juga @AnaTasyaNJ =))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar