Translate

Jumat, 26 September 2014

SISTEM GERAK PADA MANUSIA


      Tulang merupakan alat gerak pasif dan otot merupakan alat gerak aktif. Gerakan tubuh terjadi karena adanya kerjasama antara tulang dan otot. Otot dikatakan alat gerak aktif karena mampu berkontraksi sehingga mampu menggerakkan tulang.

      Rangka manusia terdiri atas tulang rawan (kartilago) dan tulang sejati (osteon). Kortilago bersifat bingkas dan lentur yang terdiri dari sel sel rawan yang dapat menghasilkan matriks berupa kondrin. Pembentukan tulang terjadi setelah tulang rawan yang dihasilkan dari sel-sel mesenkim terbentuk. Setelah kartilago terbentuk, bagian dalamnya akan berongga dan terisi osteoblus (sel-sel pembentuk tulang). Proses penulangan ini disebut dengan osifikasi.
      Berdasarkan matriksnya, jaringan tulang dibedakan atas :
a.    Tulang kompak, yaitu jika matriksnya rapat dan rapat
b.    Tulang spons, yaitu jika matriksnya berongga
Rangka berfungsi untuk memberi bentuk tubuh, melindungi organ tubuh yang vital, menahan dan menegakkan tubuh, tempat pelekatan otot, tempat menyimpan zat kapur, dan tempat pembentukan sel darah.
      Tulang di dalam tubuh dapat berhubungan secara erat / tidak erat. Hubungan antar tulang disebut dengan artikulasi. Bila hubungan tulang dengan tulang digunakan untuk suatu gerakan, diperlukan suatu bentuk khusus yang disebut sendi. Macam hubungan tulang yaitu ada :
1.    Sinartrosis yaitu hubungan antar tulang yang tidak memungkinkan adanya gerakan
2.    Diartrosis yaitu hubungan antartulang yang memungkinkan terjadinya gerakan, meliputi berbagai persendian.
3.    Anfiartrosis yaitu hubungan antartulang yang memungkinkan adanya sedikit gerakan
Kelainan dan gangguan pada tulang dapat terjadi antara lain :
1.     Kekurangan vitamin D
2.    Penyakit
3.    Kecelakaan
4.    Kebiasaan posisi tidur yang salah dalam jangka waktu yang lama
Otot yang merupakan alat gerak aktif, berdasarkan jenisnya dibedakan menjadi 3, yaitu otot rangka, otot polos, dan otot jantung. Berdasarkan sifat kerjanya, otot dapat dibedakan menjadi otot antagonis dan sinergis. Mekanisme gerak otot didasarkan adanya 2 set filamen oli dalam sel otot kontraktil yang berupa filamen aktin dan filamen miosin
ATP (Adenosin Tri Phosphate) merupakan sumber energi penting untuk kontraksi otot. ATP berasal dari oksidasi karbohidrat dan lemak. Mekanisme gerak otot merupakan proses pembebasan dan penggunaan energi. Rangsangan diterima oleh asetilkolin yang mengakibatkan aktomiosin mengerut dan dalam pengerutan ini diperlukan energi dari pemecahan ATP menjadi ADP dan ADP menjadi AMP.
Untuk merehabilitasi sistem gerak, kini telah berkembang berbagai teknologi misalnya artopedi dan penyambungan tulang J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar