Pengertian pencemaran
udara
Pencemaran udara adalah adanya sejumlah zat atau
partikel kimia, biologi, maupun fisik di lapisan atmosfir bumi dalam kuantitas
yang bisa mengancam kesehatan dan keselamatan mahluk hidup, merusak dan menurunkan kualitas lingkungan, mengganggu kenyamanan, atau merusak sarana umum
dan lain-lain.
Ada dua macam pencemaran udara. Pertama, pencemaran
primer, yaitu pencemaran yang diakibatkan secara langsung dari sumber
pencemaran udara. Kedua, pencemaran sekunder,yaitu
pencemaran secara tidak langsung yang diakibatkan oleh reaksi antar sumber
pencemaran primer diudara. Misalnya sulfur dioksida, sulfur monoksida dan uap
air akan menghasilkan asam sulfurik.
Penyebab pencemaran
udara
Pencemaran udara di perkotaan menyebabkan warga
kota kesulitan mendapatkan udara yang bersih dan segar. Taman kota dan ruang
terbuka hijau lainnya yang diharapkan menjadi paru-paru kota semakin hari
semakin berkurang. Pembangunan mall dan gedung bertingkat banyak menyita ruang
terbuka hijau tersebut.
Pada sisi lain peningkatan jumlah kendaraan bermotor tidak bisa dicegah.
Selain menimbulkan kemacetan, kendaraan bermotor menjadi penyebab terbesar
pencemaran udara. Diperkirakan 60 – 70 persen pencemaran udara di perkotaan
adalah akibat gas buang kendaraan bermotor.
Gas buang kendaraan bermotor menghasilkan partikulat yang mengandung
partikel (asap dan jelaga), hidrokarbon, sulfur dioksida, dan nitrogen
oksida. Worid Health Organization (WHO)menetapkannya sebagai
polutan udara yang berbahaya bagi kesehatan manusia, hewan, serta merusak
lingkungan.
Penyebab pencemaran udara lainnya
adalah gas buang dari asap industri sekitar 10 – 15 persen, serta dari sumber
pembakaran lain, seperti dari asap rumah tangga, pembakaran sampah, kebakaran
hutan, dan lain-lain.
Dampak pencemaran
udara
Pencemaran udara menimbulkan dampak yang sangat merugikan bagi warga kota
khususnya dan dunia pada umumnya. Diantara dampak pencemaran udara itu
adalah menipisnya lapisan Ozon di atmosfer, pemanasan global (global
warming), penyakit pernapasan seperti tenggorokan dan paru-paru,
terganggunya fungsi reproduksi, berkurangnya kemampuan mental anak-anak,
berkurangnya tingkat kecerdasan (Intelligence Quotient) anak-anak,
dan lain-lain.
Menipisnya lapisan ozon dalam atmosfer bagian atas
diperkirakan menjadi penyebab meningkatnya penyakit kanker kulit dan katarak
pada manusia, merusak tanaman pangan tertentu, mempengaruhi plankton yang akan
berakibat pada rantai makanan di laut, dan meningkatnya karbondioksida akibat
berkurangnya tanaman dan plankton. Sebaliknya, terlalu banyak ozon di bagian
bawah atmosfer membantu terjadinya kabut campur asap, yang berkaitan dengan
iritasi saluran pernapasan dan penyakit pernapasan akut bagi mereka yang
menderita masalah kardiopulmoner.
Pemanasan global adalah suatu proses meningkatnya
suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Suhu rata-rata global pada
permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C selama seratus tahun
terakhir. Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan
perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya
intensitas fenomena cuaca yang ekstrem, serta perubahan jumlah dan pola
presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya
hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan. (Wikipedia)
Secara khusus dampak pencemaran udara sangat buruk
akibatnya bagi manusia terutama bayi, anak-anak dan lansia yang rentan terhadap
penyakit. Selain itu juga wanita hamil dan orang yang mempunyai riwayat
penyakit paru dan saluran pernapasan kronis. Biasanya, mereka tidak mengetahui
bahwa berbagai akibat negatif tersebut berasal dari pencemaran udara akibat gas
buang kendaraan bermotor. WHO menyatakan bahwa sekitar 70 persen penduduk kota
di dunia pernah menghirup udara kotor akibat gas buang kendaraan bermotor.
Solusi pencemaran
udara di perkotaan
Solusi pencemaran udara tidak bisa dilakukan secara
parsial, melainkan harus dilakukan secara bersama dan menyeluruh. Solusi untuk
mengatasi pencemaran udara di perkotaan terutama ditujukan pada perbaikan sektor
angkutan massal, ditambah sektor-sektor lain. Indonesia perlu belajar dari
kota-kota besar lain di dunia, yang telah berhasil menurunkan tingkat
pencemaran udara kota berikut dampak buruk pencemaran udara tersebut.
Beberapa kemungkinan bagi solusi pencemaran udara di perkotaan diantaranya
adalah :
1. Memprioritaskan moda transportasi
angkutan massal yang aman dan nyaman seperti bus dan kereta api. Sehingga,
warga kota lebih memilih menggunakan angkutan umum dari pada mobil pribadi.
2. Membatasi usia kendaraan yang beredar,
terutama angkutan umum. Sudah bukan rahasia lagi kalau angkutan umum banyak
menggunakan kendaraan tua dan tidak terawat. Semakin tua kendaraan akan semakin
besar kemungkinan dampak buruk dari gas buangnya.
3. Pembenahan manajemen transportasi kota
terutama kemacetan. Sebab, kemacetan lalu lintas sangat berpotensi memperburuk
pencemaran udara.
4. Pemeriksaan uji emisi secara optimal dan
berkala pada semua kendaraan umum maupun pribadi.
5. Menambah taman kota dan ruang terbuka
hijau, serta penanaman pohon di pinggir jalan.
Solusi pencemaran
udara : Think globally act locally
Setiap warga kota sejatinya bisa ikut dalam upaya mencari solusi
pencemaran udara di wilayahnya masing-masing. Tanpa harus menunggu
komando pemerintah daerah misalnya, warga kota bisa berinisiatif melakukan
apapun hal positif yang bisa mengurangi pencemaran udara. Menanam pohon,
membuang sampah pada tempatnya, beralih dari mobil pribadi ke angkutan umum,
menjaga prasarana umum, tidak kebut-kebutan, tidak corat-coret tembok, dan
lain-lain.
Think globally act locally. Berpikirlah
secara global bertindaklah secara lokal. Lakukan saja apa hal positif yang bisa
dilakukan untuk lingkungan sendiri. Yakinlah, bahwa sekecil apapun peran kita
dalam solusi pencemaran udara ini, ia akan memiliki makna besar bila dilakukan
secara bersama oleh seluruh warga kota.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar