Dari prinsip
kerja kedua jenis osiloskop analog dan
digital, maka dapat ditarik perbandingan karakter dari keduanya, yakni :
Ditinjau dari
kesetiaann ( Fidelity ) terhadap
bentuk sinyal sesungguhnya yang dapat diukur, secara umum ART lebih unggul. Ini
disebabkan sifat osiloskop analog hanya
mengondisikan sinyal masukan yaitu melemahkan ( memperkecil ) dan menguatkannya ( memperbesar ) dalam peragaannya dilayar, sehingga keutuhan esensi
dari sinyal masukan tetap utuh.
ART juga mempunyai keuntungan dalam hal resolusi,
karena osiloskop analog menggunakan
pancaran elektron untuk menggmbar bentuk gelombang dalam peragaannya, ia
mempunyai resolusi yang tetap baik
secara vertical dan horisontal. “Resolusi yang tak terbatas” ini dapat
menyatakan tingkah-tingkah gelombang sampai kepada lebar pita yang
dimiliki osiloskop
Dengan
ART, proses akuisisinya tidak akan membuat gambar gelombangnya menjadi cacat.
Sementara pada DSO, disebabkan proses pembagian digitalisasi proses sebuah
sinyal ke dalam pengukuran diskrit ( dipecahkan
), kebanyakan DSO kehilangan kemampuan resolusi yang diperoleh dalam osiloskop analog.
Catwalk paris, Milan, London dan New
York dibanjiri oleh kombinasi warna yang gila-gilaan. Bila beberapa trend
sebelumnya catwalk tidak tampak cerita dan meriah seperti pesta karnaval, hal
itu disebabkan oleh kombinasi warna-warna sunyi dan kelam.
Sebenarnya para
desainer , pengamat, dan penganut mode pun sudah mulai jenuh dengan kekelaman
tersebut. Oleh karena itu warna-warna pastel yang diperkenalkan tred tahun lalu
disambut baik. Trend tahun ini adalah kesinambungannya.
Namun karena
berdasarkan pengalaman bertahun-tahun warna hitam selalu menjadi favorit, maka
dalam trend tahun 96 ini hitam toh masih tetap tampak. Hitam masa kini tidak
tampil murni melainkan dalam kombinasi warna putih ( Putih lebih banyak ) atau
sebagai aksen.
Keranjingan warna
itu dituangkan dalam motif kaleidoskop dengan spektrum warna yang kaya. Motif
fauna, halusinogen atau Opt-Art
Tidak ada komentar:
Posting Komentar