Translate

Minggu, 23 November 2014

ILIR - ILIR


LIRIK LAGU ILIR ILIR

 
 





Lir ilir lir ilir tandure wong sumilir
Tak ijo royo royo
Tak sengguh panganten anyar.
Cah angon cah angon penekna blimbing kuwi
Lunyu lunyu penekna kanggo mbasuh dodotira
Dodotira dodotira kumintir bedah ing pinggir
Dondomana jrumatana kanggo seba mengko sore
Mumpung padang rembulane
Mumpung jembar kalangane
Sun suraka surak hiyo.

MAKNA LAGU ILIR ILIR
 
 




Bait di atas menggambarkan hamparan tanaman
padi di sawah yang menghijau, dihiasi  tiupan angin yang  lembut. Tingkat kemudaan itu dipersamakan pula dengan pengantin baru. Jadi ini adalah penggambaran usia muda
yang penuh harapan, penuh potensi, dan siap untuk berkarya.
Buah belimbing yang seringkali bergigir lima itu melambangkan lima
rukun Islam; dan sari-pati buah itu berguna untuk membersihkan
perilaku dan sikap mental kita. Ini harus kita upayakan betapapun
licinnya pohon itu, betapapun sulitnya hambatan yang kita hadapi.
Anak gembala dapat diartikan sebagai anak remaja yang masih polos
dan masih dalam tahap awal dari perkembangan spiritualnya. Konotasi
inilah yang sering muncul seketika bila orang Jawa menyebut 'bocah
angon'.
Namun pengertiannya dapat pula ditingkatkan menjadi
pemimpin, baik pemimpin keluarga, tokoh masyarakat, ataupun pemimpin berbagai tingkatan.
"Sebo" adalah istilah yang dipergunakan untuk perbuatan 'sowan'
atau menghadap raja atau pembesar lain di lingkungan kerajaan.
Makna pakaian adalah perilaku atau sikap mental kita.
Menghadap bermakna menghadap Allah.
Nanti sore melambangkan waktu senja dalam kehidupan, menjelang
kematian kita.
Manfaatkan terang cahaya yang ada, jangan tunggu sampai kegelapan
tiba. Manfaatkan keluasan kesempatan yang ada, jangan menunggu
sampai waktunya menjadi sempit bagi kita.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar