Dalam dunia
perdagangan, Samanhudi merasakan perbedaan perlakuan oleh penguasa Hindia
Belanda antara
pedagang pribumi yang mayoritas beragama Islam dengan pedagang Tionghoa pada tahun 1911. Oleh sebab itu Samanhudi merasa pedagang pribumi
harus mempunyai organisasi sendiri untuk membela kepentingan mereka. Pada tahun
1911, ia mendirikan Sarekat Dagang Islam untuk mewujudkan cita-citanya.
Ia dimakamkan di
Banaran, Grogol, Sukoharjo. Sesudah itu, Serikat Islam dipimpin
oleh Oemar Said Tjokroaminoto.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar